Blogger Layouts

Rabu, 24 Agustus 2011

Harry Potter Random- nilai-nilai

Hermione membuktikan bahwa PERSAHABATAN lebih penting daripada KEPANDAIAN :)

Cinta Lily selalu mampu melindungi Harry Potter sama seperti cinta ibumu kepada kamu, pasti :)


Kematian ada setiap saat, temanmu, keluargamu tapi pengorbanan mereka tak pernah sia-sia - Neville Longbottom

seperti LORD VOLDEMORT, semua yang KUAT bisa menjadi LEMAH bila tidak mengenal cinta

Jangan pernah merendahkan seseorang, siapa tau kelak ia yang akan menolong dan membantumu? Lihat NEVILLE LONGBOTTOM :)

Jadilah Severus Snape, mau berkorban tulus untuk cintanya meskipun tak terbalas :)

Jadilah RON dan HERMIONE,  mau selalu ada disaat-saat terburuk sahabatnya, itu baru namanya sahabat sejati :)

Persahabatan sejati tidak akan hancur hanya karena pertengkaran satu dua kali, seperti Ron dan Harry :)

tokoh Luna Lovegood mengajarkan, tidak apa-apa menjadi berbeda dari orang lain :)

Keberhasilan datang pada mereka yang memperjuangkan segalanya sampai akhir, seperti Harry  :)


dan masih banyak lagi, find it yourself ! :)

sebagian sudah di tampilkan di akun saya @RemajaBilang_

by
-@AvadaKedavra13

Tahun Pertama Hogwarts Next Generation Part 1

Para orangtua yang mengantarkan anak-anak dengan koper, dengan burung hantu, atau kodok atau kucing mengerubungi peron antara peron 9 dan 10. Banyak di antaranya yang familiar bagi Harry. 

"Cukup sampai disini mengantarnya, terimakasih Big-D" kata Harry. "Pamitlah pada uncle Big-D, anak-anak!"

"Kereta mana memangnya?"

"Err yah di dalam sini," Harry menunjuk batu bata keras tempat biasanya para penyihir masuk.

"Kau yakin? Wow." 

"Kau duluan James."

Anak yang dipanggil Harry , maju ke depan. Bersama barang bawaannya, kemudian tersenyum iseng. "Batu ini keras sekali loh, Albus. Kepalamu akan pecah begitu menembusnya. Sakit sedikit."

Albus tampak serius. "jangan dengarkan James, Albus." tegur Ginny.

"Daa uncle Big-D!" 

Setelah James, disusul Albus-yang setelah itu merasa lega bahwa kepalanya tidak pecah, kemudian Lily yang digendong Ginny. Baru kemudian Harry, mengucapkan sampai jumpa pada Dudley. 

***

King Cross, peron 9 3/4.

Anak-anak seperti Rose, James, Albus, Scorpion, dan beberapa anak lain, memasuki kereta. Harry dan Ginny, Ron dan Hermione, juga Malfoy dan Astoria yang berada di sebelahnya, melambaikan tangan pada anak-anak mereka. Sementara Lily dan Hugo sibuk membicarakan plannning masa depan mereka, nanti, setelah mereka cukup umur untuk bersekolah di Hogwarts.

"Aku pasti di asrama Gryffindor." kata Lily

"Yah..aku kemana saja sih, di tempat Rose berada disitu nanti aku masuk." sahut Hugo

Di gerbang masuk Hogwarts, mereka sudah disambut oleh Prof Luna. 

"Ingat, perhatikan sekeliling. Anak-anak yang belum memasuki tahun ke 3 tidak boleh pergi ke Hutan Terlarang tanpa alasan yang cukup mendesak. Berbaris, berbaris." dengan suara khas Luna, ia sekarang mengajar Pemeliharaan Satwa Liar.

Prof Luna menghantar anak-anak masuk ke asrama utama, tempat mereka akan ditempatkan di asrama mereka masing-masing melalui sorting hat. Disana sudah ada murid-murid tahun ke 2 sampai ke 7.

"Matilah kau, kau pasti masuk Slytherin!"  goda James lagi pada Albus.

"Jangan dengarkan dia , Albus!" seru Rose, sinis, sifatnya yang ini lebih mirip ibunya. Juga kepintaran yang dimiliki Rose.

"Cieee, Rosie suka Albus, Rosie suka Albus!" James menggoyang-nggoyangkan pantatnya, wajah Rose memerah.

"Petrificus Totalus!" Rose mengayunkan tongkatnya, darah Hermione membuatnya bisa melakukan mantra-mantra itu dengan sempurna. Terang saja, posisi James yang sedang memamerkan pantatnya dan sekarang membatu, membuat anak-anak lain tertawa.

"Sudahlah, Rosie, ayah sudah bilang padaku, aku boleh memilih asrama mana yang mau kutempati. Toh Slytherin tidak jelek juga." Albus tersenyum. Rose mematahkan mantra yang dikenainya pada James.

"Kau kejam!"

"Salah sendiri."

"Laba-laba, Ros!" seru James, Rosie kontan panik dan menjerit-jerit. Yah.. kalau sifatnya yang ini, jelas sekali mirip Ron. "JAMESSS !! Awas ya kau!"

"Hahahaha !" James berlarian menyeruak di barisan depan.

"Aku sudah bilang berbarislah, Mr. James." Prof. Luna menjewer telinga James. James meringis.

"Hai, Rosie." sapa Scorpion, malu-malu.Dari rambut pirang keperakan tampak sekali bahwa ia keturunan keluarga besar Malfoy.

"Hai juga." jawabnya dingin. kata Ayah, dia kan sainganku. pikirnya.

"Ah, kau ini dingin sekali padanya." goda Albus, menyodok pinggang Rosie dengan sikutnya.

"Selamat datang, Selamat datang, anak-anak di Hogwarts, Sekolah kebanggaan kita !" sambut Prof Neville, kepala sekolah Hogwarts.

To be continued....